Monday, November 15, 2010

Dwilogi Padang Bulan


Dwilogi Padang Bulan adalah novel lanjutan dari Tetralogi Best Seller Laskar Pelangi buah karya Andrea Hirata. Nah disini pasti banyak yang tanya, “Kenapa namanya tetralogi kalau masih ada cerita lanjutannya?” Usut punya usut sebenernya Andrea Hirata rencananya memang sudah menuntaskan karya hitsnya ini dalam buku keempatnya yang berjudul Maryamah Karpov, namun karena banyaknya permintaan penggemarnya untuk meneruskan ceritanya lagi, diterbitkanlah dwilogi ini. Yang mengikuti alur cerita novel ini dari awal pasti udah tau kenapa. Ya, karena, juga menurut saya pribadi, cerita dalam novel keempatnya ini sama sekali tidak menggambarkan makna dari judul novelnya (Maryamah Karpov, red.)

Garis besar ceritanya bukan tentang si Mak Cik Maryamah, melainkan lebih menggambarkan nasib dan seluk beluk kehidupan si Ikal setelah menyelesaikan pendidikannya di Sorbonne, Perancis dan pulang kembali ke Indonesia. Memang Mak Cik Maryamah juga dibahas dalam novel keempat tapi amat sangat sedikit, padahal judulnya saja demikian. Kemudian, di dalamnya juga tidak ada penjelasan mengapa Mak Cik Maryamah diberi julukan Maryamah Karpov. Apa hubungannya dengan Anatoly Karpov sang Grand Master. Ceritanya as usual memang sangat amat menarik dan inspiratif layaknya novel-novel sebelumnya, tetapi karena isi cerita dan judul sedikit tak sesuai, maka banyak penggemarnya [termasuk saya :p] berharap Andrea Hirata menjelaskan makna julukan tersebut dalam novel selanjutnya. Dan taa daa! Sebuah dwilogi novel muncul sekaligus untuk menuntaskan rasa ingin tahu semua orang termasuk saya

Sebenarnya itu intermezzo saja karena saya juga tidak ingin mengulas lebih dalam tentang Tetralogi Laskar Pelanginya termasuk di dalamnya novel keempatnya, Maryamah Karpov. Saya hanya ingin memberi review sedikit tentang Dwilogi Padang Bulan setelah saya berhasil menuntaskannya dalam seminggu HAHAHAHA *pamer*

Edisi Dwilogi ini berbeda dengan edisi novel-novel sebelumnya dimana tiap novel dipublikasikan secara terpisah. Namun dwilogi ini digabung menjadi satu buku. Jadi sekali kita beli bukunya, dua novel sekaligus yang kita dapat. Iya, kalian tidak salah baca memang langsung dua novel sekaligus namun dicetak dalam satu buku. Satu novel yang berjudul Padang Bulan dan kemudian satu novel lanjutannya lagi yang berjudul Cinta di Dalam Gelas. Kedua novel ini dipisahkan dengan cara dibalik, jadi covernya ada di depan dan juga belakang. Begini nih kelihatannya:


Nah sekarang buat yang belum baca pasti penasaran kenapa harus dipisahkan segala kalau akhirnya juga disatukan jadi satu buku. Hmm menurut saya sih hal ini karena dua novel tersebut memiliki inti cerita yang berbeda. Tapi yang jelas keduanya sama-sama masih apik dan sangat enak dinikmati dengan cerita yang ringan namun berkelas. Ini sekilas tentang keduanya:

PADANG BULAN
Novel ini menceritakan tentang kehidupan Enong yang walau hidupnya bisa dibilang sangat pahit namun tekadnya untuk bisa berbahasa Inggris sangat besar walau dia banyak dicemooh dan diremehkan tetapi minatnya tak pernah pudar. Dengan membaca novel ini kita dapat menjadi terinspirasi dari kisah hidup seorang bocah yang bahkan belum tamat SD tetapi semangatnya untuk tetap belajar tidak pernah tergoyahkan walaupun cobaan sana sini banyak menimpanya semenjak ayah kesayangan keluarga, Zamzani, harus dipanggil Yang Maha Kuasa sebelum melihat Enong dan adik-adiknya sukses. Selain itu novel ini juga menggambarkan Ikal si bujang lapuk yang kisah cintanya sedang mengalami sedikit cobaan lantaran cemburu yang berlebihan pada seorang pemuda Tionghoa rupawan bernama Zinar dan juga sikap ayahnya yang tidak menyetujui hubungannya dengan seorang gadis Ho Pho bernama A Ling. Kemudian muncul juga tokoh baru seorang detektif swasta asli kampung Belitong bernama Detektif M. Nur yang sangat terobsesi dengan segala yang berhubungan dengan rahasia, spionase, dan kawan-kawannya membuat kisah demi kisah semakin unik dan hidup. Dengan diselingi humor tentang ironi kehidupan membuat siapapun yang membaca novel ini akan ketagihan menunggu kisah selanjutnya.

CINTA DALAM GELAS
Novel kedua dari dwilogi Padang Bulan ini lebih banyak menceritakan tentang keteguhan sikap seorang wanita untuk mengangkat derajat kaumnya dengan cara lain yaitu dengan pertandingan CATUR! Pertandingan yang awalnya hanya karena wanita yang bernama Maryamah ini ingin mengangkat martabatnya di depan mata mantan suaminya, si Matarom ternyata juga bisa menjadi inspirasi untuk semua orang di sekitarnya yang awalnya hanya mencemoohnya saja. Tidak hanya itu novel ini juga mengulas tentang kebiasaan-kebiasaan masyarakat Melayu seperti meminum kopi setiap hari. Sang penulis mengungkapkan betapa besar peran segelas kopi bagi peradaban suku Melayu Dalam dan bagaimana semua kehidupan mereka dapat digambarkan dari sesuatu yang berharga seribu lima ratus perak ini. Dari lembar demi lembar yang kita baca kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga tentang hakikat hidup seorang manusia yang dikemas dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna namun amat mengena. Penyampaian yang lugas dan terkesan polos juga mencerminkan kejujuran dari sang penulis yang dapat membuat kita sekali lagi ketagihan terhadap karya-karyanya. Salah satu kutipan yang saya sukai dari novel ini adalah:


“ Berikan aku sesuatu yang paling sulit maka aku akan belajar ”


Baiklah sekian dulu review kali ini. Kalau masih penasaran silahkan baca dwilogi ini sampai tuntas dan saya jamin Kawan tidak akan pernah menyesal! Salam bersemangat!

9 Comment(s):

Anonymous said...

:a: :b: :c: :e: :l: :g:

anjaskarunia said...

Oke ini padang bulan.. dan saya bingung mau komen apa. Kan belum baca :(

Sepertinya tak ada hubungannya dengan ikal yak?
:g:

Noraifa R Jannah said...

ada boi. di padang bulannya si ikal cemburu ke A Ling tapi ternyata salah sasaran trus akhirnya Bapaknya setuju :c:

ikalnya ada di semua novel kok. cuma intinya si ikal jadi bantuin mak cik maryamah. ayo dibaca! :l:

anjaskarunia said...

Sebenarnya saya sangat ingin membaca saudaraku.. Tapi saya belum menemukan orang yang tepat yang mau meminjamkan ny pada saya.. :D

Tapi ikalnya kayaknya bukan tokoh utama ya?

Eh? itu jadi sama a ling toh?
wah saya penasaraaann..

Noraifa R Jannah said...

eh saya ada loh. udah selesai pula. mau pinjam? :D

hmm entahlah. agak dibingungkan karena bab-bab awal nggak menceritakan ikal sama sekali. baru bab akhir-akhir (hampir penutup) baru kisah ikal - A Ling diceritakan secara lengkap. makanya ga tau juga saya siapa tokoh utamanya sebenarnya :|

iya.. tapi belum kawin. cerita akhirnya cuma Ayah Ikal senyum melihat keduanya. ini cuma di padang bulan. yang di cinta dalam gelas ga ada kisah A Ling sama sekali.

Makanya segera baca :P
Eh perasaan yang kasih tau ada novel lanjutannya Maryamah Karpov kamu kan? :D

anjaskarunia said...

iyaa saya yg ngasih tau.. tapi males beli :P
Pinjam aja.. kirim kesini nor. hhe

Tokoh utamanya si Enong kan. Kayaknya..

Noraifa R Jannah said...

makanya ke bandung. ntar aku pinjemin :))

iya kayaknya.. mungkin ikal dkk sekarang hanya figuran. figuran tapi penting juga perannya di novelnya. Yang aku tangkap sih kalo ga ada ikal dkk, Enong alias Maryamah juga ga bakalan bisa apa2 hehehe

anjaskarunia said...

Tapi figuran yang penting.

Penasaran, sebenernya andrea hirata sudah nikah belum sih?
biar tau dia nikah apa nggak sama aliung ==a

Ayo dengerin the panasdalam nor :)

Noraifa R Jannah said...

nah itu aku juga penasaran emang A Ling itu tokoh yang sebenarnya ada di dunia nyata atau cuma rekayasa penulis sih :|

abisnya cerita yang di Maryamah Karpov itu ekstrim banget kan. yang A Ling ditemukan di pulau yang dijaga para Lanun perompak itu. Yang ceritanya si A Ling mau ke singapore terus satu keluarganya ga ada yang selamat :m:

iya udah lucu ya suaranya. liriknya aku juga suka. humoris tapi mengena hehe :)

Post a Comment

Thanks for visiting. Silahkan berkomentar walau sesingkat apapun akan saya hargai. xie xie ☺

best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in best viewed in